Minggu, 31 Januari 2010

Tangisan Cinta Laura

Sebuah mobil menelusuri ramainya jalan raya ibu kota ketika hujan lebat. Di dalam mobil itu terlihat seorang cewek yang sedang nyetir sambil asyik mendengarkan hentakan musik. Tidak lain cewek itu adalah Cinta Laura, artis cantik yang mempunyai bentuk tubuh yang bila dipandang membuat cowok-cowok menelan ludah.

"Ihh...udah ujan...macet lagi..." gerutu Cinta yang lagi kesel karena jalanan macet.
"kalau begini terus, kapan nyampai rumah" Cinta terus menerus ngomel sendirian. Semakin lama Cinta semakin bete, sehingga musik yang tadinya tidak begitu keras sekarang volumenya ditambah hingga suara musiknya terdengar sampai keluar mobil.

"akhirnya...." Cinta berkata sambil menghela nafas panjang merasa lega karena sudah keluar dari kemacetan dengan cara mengambil jalan lain. Cinta terpaksa mengambil jalan meskipun rutenya lebih panjang dari pada jalan yang biasa ditempuh sehari-hari. Keadaan jalannya juga sangat sepi, bahkan Cinta jarang ketumu atau berpapas dengan kendaraan lain.

Ternyata kondisi hari ini memang tidak berpihak kepada Cinta. Cinta yang tadi mengira bisa sampai di rumah dengan cepat, ternyata jauh diluar dugaannya mobil yang Cinta pakai tiba-tiba mesinnya mati.
"Lho...kenapa lagi ni mobil?" Cinta kebingungan sambil berusaha menghidupkan mobilnya. Yang ternyata nggak bisa hidup lagi.
"Ohh...my...god..." gerutu Cinta lebih kesel lagi dari pada kena macet tadi.
"Tadi macet...sekarang mobil mogok...sial...!!! Mana sepi banget lagi" Cinta terus menerus ngomel-ngomel sendiri.

Cinta keluar dari mobil sambil melihat kanan kiri mencari orang yang bisa dimintai tolong, tetapi dia tidak menemukan orang yang bisa dimintai tolong. Cinta masuk kembali ke dalam mobilnya mencari handphone. Kayaknya situasi memang tidak berpihak pada Cinta. Karena tiba-tiba handphone Cinta lowbat.
"Ohh...shitttt....!!!"
Cinta dilanda rasa kesal bercampur bingung harus bagaimana.

Matahari sudah tidak nampak lagi, karena habis hujan ditambah hari sudah sore. Sehingga menambah kebingungan Cinta yang sedang takut kemalaman disitu. Kemudian dengan terpaksa Cinta berjalan kaki untuk mencari bantuan. Setelah sekian lama berjalan kaki, Cinta belum juga bertemu seseorang yang bisa dimintai pertolongan. Tapi tidak lama kemudian dari kejauhan Cinta melihat ada rumah kecil semacam pos ronda. Dengan perasaan senang Cinta berlari menuju rumah tersebut supaya cepat mendapat bantuan.

"Ehh...Jo...Jo...ada cewek cakep lari kesini" seseorang berkata kepada temannya yang tidak lain bernama Parjo.
"mana Ron...??" Parjo yang tadi duduk santai segera langsung berdiri sambil memfokuskan pandangannya ke arah cewek itu.
"mana...??mana???" yang lain ikut dengan antusias melihat ke arah cewek itu.
Di dalam pos ronda tersebut ada 11 orang yang bermuka seram-seram dan sangar-sangar.

Setelah Cinta sampai di pos tersebut, Cinta langsung menyapa memberi salam kepada orang yang ada di pos tersebut.
"Sore pak...!!"
"sore juga non, ada yang bisa saya bantu?" Baron menawarkan bantuan kepada Cinta.
"Ee...gini pak, mobil saya mogok. Apa.....emmmm....hhmmmm" Cinta tidak dapat meneruskan lagi kata-katanya karena seseorang telah mendekapnya dari belakang.
"cepat masukin ke dalam To...." Baron menyuruh Wanto supaya memasukan membawa Cinta ke dalam.
"Lepppaas.....lepasskaaannn.....apa-apaan ini" Cinta berkata sambil berusaha melepaskan diri. Tapi apakah artinya tenaga Cinta dibandingkan dengan mereka yang bertubuh besar tegap dan sangar. Kemudian dua ora lainnya telah memegangi tangan Cinta dengan sangat keras sehingga Cinta kesakitan. Kemudian Cinta dibaringkan di ranjang tua tanpa kasur tempat mereka duduk santai tadi. Lalu kedua tangan dan kaki Cinta telah diikat pada masing-masing sudut ranjang tersebut, sehingga membentuk huruf X. Jangankan melepaskan diri, untuk bergerak saja terasa susah karena mereka mengikatnya dengan kencang. Cinta hanya bisa menangis dan merenungi apa yang akan terjadi pada dirinya. Sebuah kenyataan buruk akan menimpa dirinya, ternyata hari ini akan menjadi hari terburuk bagi dirinya.
"Haah.....hahh.....haa.....ha....." suara tawa para orang-orang yang akan memperkosa Cinta.
"nggak nyangka hari ini kita bisa dapat mangsa cakep kayak gini..." Baron bicara kepada teman-temannya dan ditanggapi dengan suara tawa mereka.

Cinta menangis sejadi-jadinya sambil mengiba minta dilepaskan.
"ampun....lepasin saya...ampunn...."
"brissiiiiiiikk lo...." bentak salah satu dari mereka.
"tenang manis...!!! Sebentar lagi kita akan menerbangkan kamu ke langit ke tujuh" Baron menenangkan Cinta sambil mengelus-elus pipi Cinta. Cinta bukannya tenang malah semakin takut dibuatnya.
"tapi....kalau kamu macam-macam dan tidak mau menuruti kita. Kita tidak segan-segan akaannn....." Baron tidak meneruskan kata-katanya sambil menggesek-gesekan pisau berwarna putih mengkilap ke wajah cantik Cinta.
"mau tidaakkk......??!!!" Baron membentak Cinta hingga kaget. Cinta hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian dengan cepat Baron menurunkan pisaunya ke dada Cinta dan memasukan mata pisaunya diantara dada Cinta, kemudian menariknya kebawah dengan cepat.
"aaaaa..............." Cinta menjerit karena kaget dan takut tubuhnya tergores.

Baju dan bh Cinta telah terbelah oleh pisau tadi, sehingga payudara Cinta yang belum tumbuh besar tapi padat berisi terpampang dengan jelas. Semua mata yang melihatnya terpana sambil bersorak kemenangan. Baron yang sudah terangsang melihat payudara Cinta, langsung meremas-remas payudara kanan Cinta dengan sangat keras, sehingga membuat Cinta kesakitan tapi tidak mampu untuk berontak.
"aaa....dduuuhhh....." Cinta mengeluh kesakitan. Namun Baron bukannya malah seperti kesetanan meremas payudara Cinta. Kemudian Parjo yang dari tadi cuma melihat langsung maju dan mulai menjilati payudara sebelah kiri. Sehingga membuat Cinta merasakan sensasi berbeda.

"mmmmmhhhhh........" Cinta tanpa sadar mendesis pelan karena merasakan perasaan aneh yang mulai menguasai dirinya.
"kenapa ini? Kenapa aq nenikmati....??" Cinta bertanya dalam hati tidak mengerti apa yang ia rasakan. Parjo terus menerus melumat dan menjilati puting Cinta. Lidah dan bibirnya terus menerus memainkan puting Cinta. Membuat Cinta mau tidak mau, terima tidak terima hanyut kedalam gairah jiwanya. Tubuh Cinta samikin menggeliat menikmati perlakuan para preman-preman yang memperkosanya.

Kemudian Baron melepaskan ikatan pada kaki Cinta dan melepas celana serta cd Cinta. Kini Cinta benar-benar telanjang bulat tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya yang putih dan mulus tanpa cacat sedikit pun. Lalu tangan Baron yang kasar mengelus-elus memek Cinta. Membuat Cinta semakin menggeliat tak kuasa menerima perlakuan Baron dan Parjo. Semakin lama memek Cinta semakin becek, cairan memeknya membanjir keluar.

"ohhh......aahhh......" Cinta mulai mendesah tertahan menikmati perlakuan Baron dan Parjo. Hingga kemudian tubuh Cinta mengejang dilanda orgasme. Otot-ototnya berkontraksi dan kakinya menendang-nendang tak terkendali.
"aahhhh....ehmmmmm" Cinta mengerang dengan keras sambil mengeluarkan cairan kental bening dari memeknya. Lalu tubuh Cinta lemas tak berdaya.

Kemudian baron melumat bibir mungil Cinta dengan sangat nafsu, hingga membuat Cinta tidak bisa bernafas. Cinta berusaha memalingkan mukanya untuk menghindari ciuman bibir Baron. Hingga kemudian Cinta tidak bisa menggerakan kepalanya karena Baron memegangi dagunya. Lalu Baron berusaha memasukan lidahnya ke dalam mulut Cinta. Lidahnya menari-nari di dalam mulut Cinta. Lama-lama Cinta tak kuasa menahan gairah dalam dirinya, sehingga mebalas ciuman Baron. Sekarang lidah mereka saling mengait dan meraka saling menghisap lidah masing-masing.

Parjo yang tadi bermain di payudara Cinta kini pindah ke memek Cinta. Parjo menempatkan kepalanya di selangkangan Cinta dan mulai menjilati memek Cinta. Lidahnya menjulur keluar masuk pada lubang memek Cinta dan ibu jarinya memainkan klitorisnya. Mendapat perlakuan seperti ini membuat Cinta semakin hilang kesadarannya. Sementara itu, Baron bangun dan melepaskan kaos dan celananya sendiri. Penisnya yang sudah tegang langsung keluar ngangguk-ngangguk. Cinta kaget melihat penis Baron yang begitu besar berurat.
"ehh...buka mulut lo....!!!"
"ngggakk......" Cinta menolak dengan nada membentak.
"anjriiiitt......" Baron membentak sambil menampar Cinta.
"auoowwww....." Cinta kesakitan.

Kemudian Baron memaksa penisnya masuk ke mulut Cinta. Dengan perasaan jijik akhirnya Cinta berusaha mengulum penis Baron. Cinta merasakan ada sesuatu yang akan meledak sebentar lagi, yaitu orgasme karena permainan Parjo pada memeknya yang begitu hebat.
"Emmmmm....." Desahan Cinta tertahan penis Baron didalam mulutnya. Kemudian Badanya mengejang-ngejang dan pahanya menjepit kepala Parjo di selangkangannya. Cairan yang keluar dari memek Cinta langsung di hisap dan diminum dengan rakus oleh Parjo. Parjo yang sudah tidak tahan lagi lalu melepas semua pakaian yang ia kenakan hingga telanjang. Sementara itu, Baron sudah kelonjotan menikmati mulut Cinta. Hingga pada akhirnya
"ohhh........enakkk.......banget...." Baron mendesah menikmati mulut Cinta. Penis Baron langsung berkedut-kedut dan memuntahkan pejunya. Dan dengan terpaksa Cinta mau tidak mau harus menelan pejunya sampai habis hingga membuat Cinta tersendat. Kemudian Baron menarik penisnya keluar dari mulut Cinta. Dan langsung beristirahat duduk di lantai.

Parjo yang sudah telanjang duduk berlutut diantara kaki Cinta dan sambil memegang batang penisnya yang sudah tegang diarahkan ke memek Cinta. Tubuh Cinta yang sudah lemas akibat orgasme tadi ditambah kedua tangannya yang masih terikat tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kemudian Parjo menggesek-gesekan kepala penisnya pada bibir memek Cinta, sehingga membuat Cinta menggelinjang kegelian. Lalu Parjo berusaha menekan penisnya masuk ke dalam memek Cinta. Kepala penis Parjo telah terbenam dalam memek Cinta. Penisnya senti demi senti mulai menerobos masuk membuat Cinta menringis kesakitan karena penis Parjo yang begitu besar. Tanpa merasa iba, Parjo lalu mendorong penis dengan sekali hentakan yang sangat keras.
"auww....sakk........kitttt........" Cinta meringis kesakitan sambil melelehkan air matanya.

Orang-orang yang tadinya hanya jadi penonton ikut maju dan meremas-remas payudara Cinta. Semua bagian tubuh Cinta tidak ada yang luput dari tangan-tangan mereka yang meraba tubuh Cinta. Setiap bagian tubuh sensitif Cinta mendapat rangsangan demi rangsangan. Parjo semakin lama semakin cepat menggenjot penisnya pada memek Cinta. Sehingga mengantar Cinta menuju orgasmenya yang ketiga. Dan tidak lama setelah itu, Cinta menjerit menikmati orgasmenya yang begitu dahsyat.
"ahhh........ouuhhh........akkhhh............" tubuh cinta melenting diiringi dengan desahan yang begitu hebat. Otot-otot memeknya meremas-remas penis Parjo dalam memeknya. Hingga membuat Parjo mendesah keenakan.
"gilaa....enakkk....banget memeknya. Ahhh........sempit banget...."
Kemudian Parjo sudah tidak tahan lagi dan menyempotkan pejunya dalam memek Cinta.

Tanpa menung lama lagi, salah satu dari mereka yang bernama Mamat. Langsung menggantikan posisi Parjo. Cinta sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tubuhnya begitu lemas tak berdaya. Dia hanya bisa pasrah dengan keadaan dirinya. Mamat langsung memasukan penisnya dengan mudah karena memek Cinta sudah sangat basah dan licin. Hanya dengan sekali hentakan penis Mamat langsung tertelan semua. Sementara orang-orang yang lain asyik meremas payudara Cinta, ada juga yang mendapatkan servis oral mulut Cinta. Entah sudah berapa kali Cinta menelan peju yang keluar dari penis-penis yang telah dia oral.
"ohhhhh......fuck....me....harder........ahhh...." Cinta mendesah menyambut ledakan orgasme pada dirinya. Tubuhnya menyentak-nyentak bagai kesetrum listrik. Cairan Cinta meleleh membasahi penis Mamat yang mengocok memeknya.
"sssstt........ahh........" mulut mamat mendesis merasakan remasan otot-otot memek Cinta ketika orgasme. Mamat semakin cepat memompa memek Cinta hingga membuat Cinta orgasme untuk yang kelima kali dan membuat Cinta multi orgasme. Cinta tak henti-hentinya meracau tak terkontrol. Tak lama kemudian Mamat mengejang dan menancapkan penisnya lebih dalam lagi dan menyemprotkan pejunya di dalam rahim Cinta. Cinta sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi, tubuhnya yang lemas ditambah tangan yang terikat membuat Cinta tak berdaya. Cinta hanya bisa menangis meratapi nasib buruk yang menimpanya.

Baron yang sudah pulih tenaganya berdiri dan mengambil tempat untuk menggantikan posisi Mamat. Baron langsung memasukan penisnya yang telah mengeras kembali setelah orgasme didalam mulut Cinta tadi.
"aghh........ahhh............" Cinta mendesah tertahan merasakan penis Baron yang besar berurat mendesak memasuki memeknya. Pergesekan penis Baron dengan memeknya membuat Cinta mengerang. Penis Baron yang besar terasa memenuhi semua ruang dalam memeknya membuat jiwa Cinta tembang entah kemana. Baron semakin cepat menggenjot Cinta, serta ditambah dengan tangan-tangan yang meremas dan memilin puting payudara Cinta. Sehing Cinta tidak dapat lagi gejolak orgasme untuk yang kesekian kalinya. Tubuh Cinta kelonjotan menerima orgasme.
"ahhhh....auuhh....ohhh........awww........" erangan Cinta semakin menjadi-jadi. Tulang-tulang sendinya terasa mau lepas tak kuasa menahan orgasme. Cairan putih kental pun akhirnya keluar membasahi penis Baron.

Kemudian salah satu dari mereka melepaskan ikatan tangan Cinta. Baron terus menerus menggenjot Cinta tanpa henti. Membuat Cinta semakin kualahan menerima serangan kenikmatan. Penis Baron terasa berkedut-kedut didalam memek Cinta. Baron kemudian dengan cepat menarik penisnya keluar dan menyemprotkan pejunya di perut Cinta, sebagian sampai mengenai wajah Cinta karena begitu kuatnya penis Baron menyemprotkan peju.

Setelah itu tanpa membiarkan Cinta beristirahat sambil mengatur nafasnya yang ngosngosan karena telah orgasme berkali-kali. Salah satu dari anggota preman tersebut sudah kembali menggenjot Cinta yang sudah tak berdaya lagi. Hingga pada akhirnya Cinta tak sadarkan diri. Entah berapa kali lagi dia orgasme, dan entah berapa lama para preman tersebut memperkosa Cinta.

Ketika sadar Cinta sudah berada di rumah sakit. Mata Cinta menerawang berusaha mengingat apa yang telah menimpa dirinya. Cinta merasakan badannya sakit semua, terutama pada selangkangannya.

TAMAT

Kos-kosan Nikmat

Cerita ini terjadi ketika aku masih kelas 1 SMA. Pada waktu itu aku kos di daerah tempat aku sekolah. Tempat kosku berada tidak jauh dari sekolahanku. Namaku Dodo, tinggi 167 cm, berat 58 kg, dan aku mempunyai wajah yang boleh dibilang lumayan tampan (menurut temen-temenku).

Cerita ini merupakan pengalaman pertamaku melakukan hubungan seksual. Cewek yang pertama kali merasakan penis ku adalah teman kos ku sendiri. Namanya Nita, tinggi kurang lebih 155 cm, dan mempunyai wajah yang cantik. Dan didukung dengan bodi yang bisa bikin cowok merangsang ketika melihatnya.

Nita adalah cewek yang baik dan ramah pada setiap orang. Aku menganggap Nita sudah kayak saudara sendiri. Karena aku memang anak tunggal, jadi aku ingin mempunyai seorang saudara. Dan menurut ku Nita bisa jadi kakak yang baik buat aku. Usia ku selisih 5 tahun dengan usia Nita, aku kelas 1 SMA dan Nita sudah mahasiswi semester 7.

Pada malam itu aku baru datang dari pulang kampung karena pada saat itu lagi liburan sekolah. Sampai di kos-kosan aku lihat masih sepi karena teman-teman belum pada kembali ke kos-kosan. Aku merasa capek setelah melakukan perjalanan selama 2 jam dari rumah menuju kos-kosan. Aku segera istirahat sambil tiduran dikamar. Tapi aku tidak bisa beristirahat dengan nyaman, karena telah terjadi peperangan adu tembak didalam perut ku. Rasa lapar tidak bisa ditahan lagi sehingga aku keluar dan membeli makanan.

Setelah aku kembali, peperangan didalam perut ku yang tadi begitu heboh, ternyata sudah melakukan perdamaian. Saat aku membuka pintu kamar, aku dikagetkan dengan suara yang datangnya dari arah belakangku.

"Baru datang ya Do...?"

Suara itu sudah tidak asing lagi di telingaku. Tidak salah lagi itu adalah suara Nita.

"Ehh...mbak Nita. Iya mbak aku baru datang tadi"
aku menjawab pertanyaan Nita sambil melempar senyum kepadanya.

"Kamu bisa nganterin mbak sebentar nggak Do?"
"Nganterin kemana mbak?"
aku bertanya kepada Nita.
"mbak mau ngambil buku dirumah teman"
"aduh...gimana ya?" aku berkata sambil garuk-garuk kepala mengekspresikan kebingungan. Lalu dengan kelihatan sedikit kesal Nita berkata
"ya udah dehh...mbak pergi sendiri saja kalau kama nggak bisa"
"Jangan...!!!! Ini kan sudah malam mbak. Aku bukannya tidak mau, tapi aku capek banget"
Lalu Nita tersenyum dan berkata
"ouw gitu? Tenang saja Do, entar mbak pijatin dehh!!! Lagian rumah teman mbak deket kok dari sini"
"ya udah deh, kalau gitu aku ambil kunci motor sebentar ya!" aku berkata sambil berjalan menuju ke kamar untuk mengambil kunci motor ku.

"Thanks ya Do..." Nita berkata dengan wajah gembiranya.

Setelah aku keluar dari kamar, aku segara menghidupkan motor dan mengantar mbak Nita. Ternyata tidak lama kemudian sudah sampai didepan rumah teman mbak Nita.

"kamu nggak ikut masuk Do?"
"nggak usah deh aku tunggu disini saja"
Tidak lama kemudian Nita keluar dari rumah temannya dan langsung mengajakku balik.

Setelah sampai di kos-kosan, aku langsung masuk ke kamar. Tidak lama kemudian ada yang mengetok pintu kamar ku.
"Do...udah tidur apa belum" suara Nita dibalik pintu.
"masuk saja mbak! Nggak dikunci kok" aku menyuruh Nita masuk dengan masih tiduran. Aku kaget melihat Nita memakai tank top dan rok mini masuk kedalam kamarku.
"ada apa mbak?" aku bertanya kepada Nita.
"kamu kan tadi bilang, kalau kamu lagi capek. Gimana kalau mbak pijatin kamu"
"Boleh..." aku menjawab sambil membalikkan badan ku yang tadi terlentang menjadi tengkurap.
"Lapasin dong baju kamu, kan biar lebih enak mijatnya"aku langsung bangun dan melepas bajuku terus kembali tengkurap. Setelah sekian lama memijat Nita bertanya
"enak nggak pijatan mbak?"
"hemmm...." aku hanya bergumam tanpa menjawab

"ehh...jangan mau enak sendiri dong!! Gantian dong!" Nita berkata sambil menghentikan pijatannya.
"ya dehh..." aku berkata dan langsung bangun.

Tanpa aku suruh, Nita langsung tengkurap disebelah ku. Kemudian aku mengambil baby oil dan menuangkannya sedikit di telapak tanganku. Aku mulai memijat dari kaki Nita. Semakin lama semakin naik hingga ke pahanya. Selama itu pula suasana dikamar ku jadi hening, karena diantara kita nggak ada yang bicara. Setelah lama aku memijat daerah paha Nita. Aku mendengar Nita mendesis pelan. Sangat pelan, tapi masih bisa aku dengar karena pada saat itu sausana begitu hening.

"ehhmmmm....sshhhh...."

Mendengarkan Nita mendesis, tiba-tiba ada perasaan aneh muncul di otak ku dan menjalar keseluruh tubuh ku hingga terkumpul menjadi satu di selangkangan ku. Tiba-tiba penis ku yg tadinya lemas, langsung tegang. Aku semakin semangat memijat Nita. Lama-lama pijatan ku berubah menjadi rabaan lembut pada paha Nita. Nita yang tadi tidak bergerak, sekarang mulai menggeliat kayak cacing kepanasan. Kemudian perlahan Nita membuka pahanya guna memberi ruang untuk kedua tangan ku meraba bagian dalam pahanya.

Posisi ku sekarang sudah berubah. Sekarang aku duduk diantara kedua kaki Nita yang terkekang. Karena Nita pakek rok mini yang begitu pendek, mau tidak mau, suka tidak suka aku dengan jelas bisa melihat celana dalam Nita yang berwarna putih. Tampak jelas disitu ada gundukan yang membuat penis ku semakin ingin melompat dan menusuknya. Semakin aku menaikan kedua tangan ku, Nita semakin menggelinjang kegelian. Entah dia sadar apa tidak dia berkata lirih
"Do...kalau rok ku mengganggu, lepasin aja..."
Tanpa berpikir dua kali aku langsung melepaskan roknya, dia membantu dengan mengangkat tubuhnya. Kemudian aku menarik roknya kebawah sampai terlepas. Aku terdiam sesaat waktu melihat patatnya yang begitu bulat mengembang. Hati semakin dag dig dug tak menentu menyaksikan pemandangan yg begitu indah.

"kok diem sihh Do...?? Terusin dong...!!!" kata Nita mengiba.

Lamunan ku langsung buyar. Tanpa menjawab pertanyaan Nita, aku kemudian meneruskan tugas ku. Semakin lama perasaan ku jadi tambah tak menentu dan penis ku semakin keras. Semakin lama aku memandangi patat bulat milik Nia, aku semakin gemas dibuatnya. Tanpa aku sadari tangan ku meremas dengan keras pantat Nita.

"aawwhhh....pelan-pelan dong! Kan sakit..."

Tanpa menghiraukan kata-kata Nita aku terus menerus meremas patat Nita. Aku melihat celana dalam Nita telah basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya. Yang menandakan kalau Nita sudah terbuai dalam rangsangan. Kemudian tangan kanan ku turun dan meraba vagina Nita yang masih tertutup celana dalam.

"Ohhh....sshttt.....aahhhhhh" Nita mendesah pelan.

Tubuh Nita menggelinjang semakin tidak terkontrol dan semakin banyak cairan yang keluar dari vaginanya. Kemudian Nita membalikan badannya, sekarang dia terlentang kemudian aku melepas celana dalam Nita yang telah basah. Setelah celana dalamnya lepas aku menurunkan kepala ku hingga berada diantara selangkangan Nita. Aku mulai menjilati paha mulus milik Nita dan menyupangi beberapa kali hingga meninggalkan bekas merah pada paha Nita. Semakin lama jilatan ku naik ke pangkal paha dan menjilati daerah pangkal paha Nita. Aroma khas memek tercium begitu menyengat di hidung ku. Aku meneruskan jilatan ku pada memek Nita. Desahan dan erangan Nita samakin tak bisa di tahan. Wajahnya yang cantik telah basah oleh peluh-peluh yang keluar karena sang pemilik lagi menahan siksaan kenikmatan yang luar biasa.

Kedua tanganku mulai mengangkat tank top dan BH Nita. Kemudian meremas-remas payudara dan ibu jari ku menggesek-gesek serta menekan putingnya. Kadang mencubit dan memilinnya, membuat sang pemilik semakin tak kuasa menahan kenikmatan. Mulut Nita semakin meracau-racau tak jelas.
"Ahhh....uuuhhh...ohhh...."
"aduhh....akh...ggeeell....lliii....!!!!"
Nita menggelinjang kayak cacing kepanasan.
Mulut semakin kuat menghisap vagina Nita. Lidahku semakin liar menari-nari dan menyentil-nyentil klitorisnya. Kadang aku menggigit lembut klitoris Nita yang membuat Nita semakin tak kuasa menahan nikmat dan cairan vaginanya semakin banjir. Kemudian aku menjulurkan lidahku semakin panjang dan memasukannya kedalam liang vagina Nita.

"Uhh...achh....amm....puunnn.....Dooo....!!! Hisss....ssaaap terus Do...!!!" Nita tak henti-hentinya mengerang.

Aku memasukan jari tengah ke dalam liang vaginanya hingga aku menemukan g-spotnya. Aku menekan dan menggesek terus daerah tersebut sambil mulut ku menghisap klitorisnya semakin lama semakin keras. Hingga aku dapat membobol pertahanan Nita.

"Ahhh....akkhh...teee....rrruss diisss...tuuu"
Aku semakin keras menghisap klitoris Nita.
"Oohhhh.....sssse....dikkk....kittt lagggii akkkuuu....achhh....ouwhhh......ahhhhhhhhhh........!!!!"
Nita tidak dapat lagi meneruskan kata-katanya serta mengeluarkan erangan panjang yg tertahan karena dilanda orgasme yang begitu hebat. Dan tubuhnya mengejang hebat, pahanya menjepit kepala ku, tangannya menekan kepala ku semakin dalam di selangkangannya. Pinggulnya terangkat dan menyentak-nyentak tanpa bisa dia kendalikan. Ketika itu vaginanya juga mengeluarkan cairan putih lengket.
ccrrrettt....ccrrrettt....ccrrrettt.... Cairan itu meleleh dan langsung aku hisap dan aku jilat sampai habis. Kemudian Nita terkulai lemas bagai tidak punya tulang.

Aku bangun dan melepas semua pakaian hingga aku telanjang bulat. Kemudian aku melepas tank top dan BH Nita yang telah tersingkap ke atas. Kami berdua telah bugil tanpa ada sehelai benang pun yang menutupi tubuh kami. Aku segera menggagahi tubuh bugil Nita yang begitu menggairahkan untuk disetubuhi. Aku mencium bibir Nita yang merekah indah. Aku lumat bibirnya. Kita saling memainkan lidah, saling membelit dan menghisap. Aku menurunkan ciuman ku ke leher jenjangnya. Menelusuri senti demi senti leher Nita dan turun lagi hingga sampai pada payudara. Aku menciumi dan menjilat payudaranya, hingga lidah ku sampai pada puncaknya yaitu putingnya. Aku mengulum putingnya serta menghisap seperti bayi yang menyusu. Hingga membuat libido Nita memuncak lagi.

"Please.....fuck....me" Nita mengiba karena sudah tak kuasa menahan serangan dariku. Sementara aku masih menyusu pada payudaranya.
"Do....jangan siksa aku seperti ini!!! Masukan aku sudah tidak tahan....!!!"

Aku memegang penis ku yang telah ereksi sempurna dan mengarahkannya ke liang vagina Nita. Aku mulai menggesek-gesekan kepala penis ku ke bibir vagina Nita hingga membuat dia mendesis kayak orang kepedasan. Aku mulai menekan masuk sedikit demi sedikit namun gagal, karen vagina Nita sangat sempit. Aku menekannya lagi lebih keras hingga kepala penis ku sekarang sudah masuk. Nita memejamkan matanya sambil meringis kesakitan karena penis ku yang berukuran diameter 4 cm dan panjang 18 cm memaksa masuk liang vaginanya yang sempit. Aku tekan lagi hingga kepala penis ku merasakan ada sesuatu yang menghalanginya masuk lebih dalam. Akal sehat ku sudah hilang sehingga yang ada di otak ku hanyalah perasaan ingin cepat-cepat menyelesaikan semua ini.

Aku sudah tidak sabar lagi. Kemudian aku menarik penis ku keluar sedikit dan menekannya lagi dengan sekali hentakan yang kuat sekali maka lenyaplah sudah seluruh batang penis ku ditelan oleh vagina Nita.

"Aaaa.....saaaakk....kitttt. Pellann....pellaaann...." Nita menjerit keras karena selaput daranya sobek. Aku melihat Nita meneteskan air matanya. Aku jadi iba melihatnya sehingga aku membiarkan penis ku sebentar agar vagina Nita bisa beradaptasi dengan penis ku. Sambil aku mengulum lagi putingnya biar rasa sakitnya sedikit berkurang. Setelah Nita berhenti meringis kesakitan, aku mulai memompa penis ku meskipun dengan pelan-pelan. Nita mulai mendesah lagi merasakan kenikmatan yang luar biasa. Semakin lama aku semakin menaikan tempo penis ku hingga membuat vagina Nita menjadi gagat dengan sejuta rasa kenikmatan.

"Ohhh....ahh....enak bangettsss" mulut ku mulai mendesah merasakan jepitan vagina Nita yang begitu sempit. Begitu pula Nita juga mulai menggoyangkan pinggulnya mengimbangi penis ku yang semakin cepat menggenjot vaginanya.

"Sayang....lebih keras lagi....!!! Aku...sudah hampir...." Nita tidak dapat meneruskan kata-katanya karena aku menggenjotnya dengan lebih cepat lagi. Nita menggeleng-gelengkan kepalanya tak kuasa menahan nikmat. Tangannya mencengkram lengan ku.
Clekk....clek....clokk....clok.... Suara perpaduan antara kedua alat kelamin kami.

"Ahhhh.....akuu......sammpai.....ahhhhhh.........." Nita mengerang panjang sambil tubuhnya meliuk-liuk menandakan dia orgasme untuk yang kedua kali. Tubuhnya mengejang dan otot-otot vaginanya berkontraksi. Vaginanya menghisap penis ku dengan sangat kuat. Dan penis ku terasa disembur cairan hangat yang keluar dari dalam vagina Nita. Hingga membuat pertahanan ku jebol karena tak kuasa menahan rasa geli dan nikmat pada penis ku.

"Ahhhhhh...................."
Aku mengerang keras ketika penis ku berkedut terus aku menghentakkan penis ku lebih dalam lagi serta mengeluarkan lahar panas sperma ku. Kemudian aku terjatuh di samping Nita yang telah lemas tak berdaya. Aku melihat cairan sperma ku meleleh keluar dari vagina Nita disertai dengan darah perawan Nita. Sebenarnya aku merasa menyesal telah merenggut keprawanan Nita. Sejuta rasa bersalah membayangi pikiranku. Akhirnya aku dan Nita tertidur sampai pagi.

Setelah peristiwa itu, kami selalu melakukannya kalau ada kesempatan. Atau jika salah satu dari kami ada yang menginginkannya akan kami lakukan, entah itu di kos-kosan atau pun di hotel. Kita selalu berusaha saling memberi dan melayani dengan baik.